Kesuburan
dan Kesehatan Tanah (2)
Sebelum membicarakan bagaimana upaya
membangun kesuburan dan kesehatan tanah ada baiknya kita mengetahui dulu apa
yang menyebabkan terjadinya penurunan kesuburan dan kesehatan tanah?
Dalam dunia pertanian, tanah
mempunyai peranan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman, tempat
persediaan udara bagi pernapasan akar, tempat persediaan unsur-unsur makanan
bagi tumbuhan, tempat persediaan air bagi tumbuh-tumbuhan dan tempat berkembangnya
mikro dan makroorganisme yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan
tanaman.
Agar mampu menjalankan peran-peran
tersebut, maka tanah harus memiliki kesuburan dan kesehatan yang baik.
Kata ”kesuburan dan kesehatan tanah” sering kali digunakan secara
bersamaan. Pada kenyataannya ada dijumpai tanahnya subur tetapi tanaman yang
tumbuh di atasnya, tumbuh tidak sehat. Terdapat perbedaan definisi antara
kesuburan dan kesehatan tanah. Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah
untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan sifat kimia, fisika, dan biologi
yang dimilikinya. Sedangkan kesehatan tanah bisa diartikan suatu keadaan tanah
yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman secara sehat tanpa adanya gangguan
apapun. Walaupun terdapat perbedaan definisi, faktanya terkadang sulit
membedakan antara kesuburan tanah maupun kesehatan tanah karena pada keduanya
terkait dengan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah. Ditinjau dari
sudut kesuburan, tanah dipandang sebagai tempat tumbuh tanaman dimana faktor yang
sangat berpengaruh adalah tekstur tanah, ketersediaan hara, aerasi, kemampuan
mengikat tanah dll. Sedangkan ditinjau dari sudut kesehatan tanah,
tanah dipandang sebagai tempat kehidupan, dimana selain faktor fisik dan kimia
seperti tersebut di atas, kehidupan jasad-jasad makro dan mikro di dalam tanah
harus mampu mendukung kehidupan tanaman.
Kesuburan dan kesehatan tanah bisa
berubah ubah. Tanah yang tadinya subur dan sehat bisa saja menjadi kurang subur
dan sakit. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kesuburan dan kesehatan tanah
menjadi menurun. Beberapa faktor penyebab menurunnya kesuburan tanah
diantaranya yaitu penyerapan zat hara oleh tanaman, penguapan elemen hara
ke atmosfer, resapan ke dalam tanah, dan terjadinya erosi. Sedangkan
faktor-faktor penyebab menurunnya kesehatan tanah diantaranya yaitu tidak
pernah melakukan pemberian bahan organik ke tanah, pemakaian pupuk yang
berlebihan, terjadinya pencemaran bahan kimia berbahaya (seperti
pestisida kimia), melakukan pembakaran di atas lahan (merusak tekstur tanah)
dan juga erosi.
Peningkatan Kesuburan dan Kesehatan
Tanah
Tanah yang subur dan sehat adalah
faktor yang paling penting dalam kesuksesan pertanian dan perkebunan.
Jika dimanfaatkan dengan teknik dan pengelolaan yang baik maka kesehatan
tanah akan semakin meningkat.
Ciri-ciri tanah yang subur dan sehat
:
- Mengandung humus/bunga tanah (terbuat dari bahan organik yang hancur dan terurai, kompos, mulsa, kotoran hewan dll)
- Mengandung sejumlah besar biota-biota tanah bermanfaat (mikrofauna, mikroflora, makrofauna, dll)
- Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang (tanah liat mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase)
- Bertekstur lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik
- Mempunyai tingkat pH yang netral.
- Berbagai tanaman bisa tumbuh di atasnya
Tanah yang sehat berperan sebagai
bank nutrisi dengan menyimpan unsur hara yang siap untuk digunakan oleh
tanaman. Upaya-upaya mempertahankan dan meningkatkan kesuburan dan
kesehatan tanah adalah dengan melakukan pengelolaan lahan dan tanaman secara
terpadu.
Pengelolaan lahan :
1.
Pemberaan/kosong
Yaitu mengistirahatkan atau
mengosongkan lahan selama periode waktu tertentu dan membiarkan gulma dan
rumput tumbuh setelah panen.
2. Pemulsaan
Yaitu memberi kulit untuk menutupi
permukaan tanah dengan menggunakan sisa tanaman atau rumput-rumputan (jerami
padi dll).
Pemberian mulsa membantu dalam
mencegah hilangnya air melalui penguapan dengan mengurangi pengaruh erosi dan curah
hujan pada tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma dan membantu dalam menjaga
struktur tanah yang baik.
3. Pemberian pupuk
organik :
- Pupuk hijau
Dengan menanam dan membenamkan
tanaman sebagai pupuk. Tanaman leguminose/kacang-kacangan dan tanaman penutup
yang biasanya merambat dan menutupi permukaan tanah kemudian dibenamkan ke
dalam tanah dengan bajak atau garu.
Hal ini dilakukan untuk mengganti
kesehatan tanah yang hilang dengan zat hara yang ada dalam pupuk hijau yang
akan bertindak sebagai penambahan bahan organik untuk tanah.
- Pupuk kandang
Sisa ternak seperti manur, urin dan
organ bagian dalam dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah atau
meningkatkan kesehatan tanah.
- Pupuk cair dan kompos
Mengandung bermacam-macam unsur
hara, murah pembuatannya, meningkatkan jumlah biota dan memperbaiki kualitas
struktur tanah. [HUS]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar