Kamis, 29 November 2012



Kesuburan dan Kesehatan Tanah (2)
Sebelum membicarakan bagaimana upaya membangun kesuburan dan kesehatan tanah ada baiknya kita mengetahui dulu apa yang menyebabkan terjadinya penurunan kesuburan dan kesehatan tanah?
Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman, tempat persediaan udara bagi pernapasan akar, tempat persediaan unsur-unsur makanan bagi tumbuhan, tempat persediaan air bagi tumbuh-tumbuhan dan tempat berkembangnya mikro dan makroorganisme yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Agar mampu menjalankan peran-peran tersebut, maka tanah harus memiliki kesuburan dan kesehatan yang baik.  Kata ”kesuburan dan kesehatan tanah” sering kali digunakan secara bersamaan. Pada kenyataannya ada dijumpai tanahnya subur tetapi tanaman yang tumbuh di atasnya, tumbuh tidak sehat.  Terdapat perbedaan definisi antara kesuburan dan kesehatan tanah.  Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan sifat kimia, fisika, dan biologi yang dimilikinya. Sedangkan kesehatan tanah bisa diartikan suatu keadaan tanah yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman secara sehat tanpa adanya gangguan apapun.  Walaupun terdapat perbedaan definisi, faktanya terkadang sulit membedakan antara kesuburan tanah maupun kesehatan tanah karena pada keduanya terkait dengan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah.  Ditinjau dari sudut kesuburan, tanah dipandang sebagai tempat tumbuh tanaman dimana faktor yang sangat berpengaruh adalah tekstur tanah, ketersediaan hara, aerasi, kemampuan mengikat tanah dll.  Sedangkan ditinjau dari sudut kesehatan  tanah, tanah dipandang sebagai tempat kehidupan, dimana selain faktor fisik dan kimia seperti tersebut di atas, kehidupan jasad-jasad makro dan mikro di dalam tanah harus mampu mendukung kehidupan tanaman.
Kesuburan dan kesehatan tanah bisa berubah ubah. Tanah yang tadinya subur dan sehat bisa saja menjadi kurang subur dan sakit. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kesuburan dan kesehatan tanah menjadi menurun.  Beberapa faktor penyebab menurunnya kesuburan tanah diantaranya yaitu penyerapan zat hara oleh tanaman,  penguapan elemen hara ke atmosfer, resapan ke dalam tanah, dan terjadinya erosi.  Sedangkan faktor-faktor penyebab menurunnya kesehatan tanah diantaranya yaitu tidak pernah melakukan pemberian bahan organik ke tanah, pemakaian pupuk yang berlebihan,  terjadinya pencemaran bahan kimia berbahaya (seperti pestisida kimia), melakukan pembakaran di atas lahan (merusak tekstur tanah) dan juga erosi.
Peningkatan Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Tanah yang subur dan sehat adalah faktor yang paling penting dalam kesuksesan pertanian dan perkebunan.  Jika dimanfaatkan dengan teknik dan pengelolaan yang baik maka kesehatan tanah akan semakin meningkat.
Ciri-ciri tanah yang subur dan sehat :
  • Mengandung humus/bunga tanah (terbuat dari bahan organik yang hancur dan terurai, kompos, mulsa, kotoran hewan dll)
  • Mengandung sejumlah besar biota-biota tanah bermanfaat (mikrofauna, mikroflora, makrofauna, dll)
  • Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang (tanah liat mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase)
  • Bertekstur lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik
  • Mempunyai tingkat pH yang netral.
  • Berbagai tanaman bisa tumbuh di atasnya
Tanah yang sehat berperan sebagai bank nutrisi dengan menyimpan unsur hara yang siap untuk digunakan oleh tanaman.  Upaya-upaya mempertahankan dan meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah adalah dengan melakukan pengelolaan lahan dan tanaman secara terpadu.
Pengelolaan lahan :
1.    Pemberaan/kosong
Yaitu mengistirahatkan atau mengosongkan lahan selama periode waktu tertentu dan membiarkan gulma dan rumput tumbuh setelah panen.
2.    Pemulsaan
Yaitu memberi kulit untuk menutupi permukaan tanah dengan menggunakan sisa tanaman atau rumput-rumputan (jerami padi dll).
Pemberian mulsa membantu dalam mencegah hilangnya air melalui penguapan dengan mengurangi pengaruh erosi dan curah hujan pada tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma dan membantu dalam menjaga struktur tanah yang baik.
3.    Pemberian pupuk organik :
-  Pupuk hijau
Dengan menanam dan membenamkan tanaman sebagai pupuk. Tanaman leguminose/kacang-kacangan dan tanaman penutup yang biasanya merambat dan menutupi permukaan tanah kemudian dibenamkan ke dalam tanah dengan bajak atau garu.
Hal ini dilakukan untuk mengganti kesehatan tanah yang hilang dengan zat hara yang ada dalam pupuk hijau yang akan bertindak sebagai penambahan bahan organik untuk tanah.
- Pupuk kandang
Sisa ternak seperti manur, urin dan organ bagian dalam dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah atau meningkatkan kesehatan tanah.
- Pupuk cair dan kompos
Mengandung bermacam-macam unsur hara, murah pembuatannya, meningkatkan jumlah biota dan memperbaiki kualitas struktur tanah. [HUS]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar